Pelantikan Prodiakon PAroki 2019-2021

Pada tanggal 1 Januari 2019 Perayaan Ekaristi Hari Raya Bunda Maria Bunda Allah dipimpin oleh Konselebran Romo Modestus Supriyanto, Pr sebagai konselebran utama dan Romo Petrus Sajiyana, Pr. Pada Perayaan Ekaristi ini dilakukan juga pelantikan Prodiakon Paroki periode 2019-2021. Sebanyak 60 orang dilantik di hadapan umat, dan berjanji untuk membantu Romo paroki seperti yang tertulis dalam SK Prodiakon yang diterima.

Setelah Perayaan Ekaristi, para Prodiakon bersama pasangan suaminya maupun istrinya untuk beramah-tamah bersama. Selain diusulkan dan didukung oleh umat, para prodiakon juga harus didukung oleh pasangan masing-masing agar pelayanan dapat maksimal.

Selain itu, ada kegiatan sharing pengalaman melayani oleh prodiakon yang sudah beberapa kali dilantik kepada para prodiakon yang baru pertama kali dilantik. Beberapa materi dasar bagi para prodiakon juga diberikan oleh Romo Petrus Sajiyana setelah Perayaan Ekaristi dan pelantikan selesai.

Memanggul Salib Kristus

Semua orang sedang memikul salib yang sangat berat. Mereka pun melangkah dengan pelan dan penuh
kesulitan.

Seseorang merasa berat, dan meminta pada Tuhan untuk memperingan salib yang dipikulnya.

Akhirnya orang itu merasa mudah untuk memanggul salib itu. Ringan terasa beban yang dia rasakan.

Berjalannya waktu, lama-kelamaan salib itu pun menjadi terasa berat.

Dia meminta Tuhan lagi untuk memperkecil salib yang dibebankan padanya.

Salib dia pun terasa lebih ringan lagi dari yang lain. Dia melanjutkan perjalanan hidupnya.

Pada suatu ketika, ia menemukan jurang yang besar. Dia melihat hanya salib Tuhanlah yang dapat membantu untuk melewati jurang itu.

Tetapi apa daya, salib yang dia miliki terlalu kecil untuk membantunya melewati jurang itu.

 

Penyesalan memang datang terlambat….

Janganlah mengeluh untuk memikul salib yang diberikan oleh Tuhan kepada kita.